Selasa, 15 September 2015

FILSAFAT YUNANI DAN CIRI-CIRINYA




FILSAFAT YUNANI DAN CIRI-CIRINYA

Resume Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Filsafat Umum

Dosen Pengampu
Alfiatu Solikah, M.Pd.I



Disusun oleh kelompok 2
Kelas L

                         1. M. Hartono  ( 932142715 )
                              2. M. Ilham Yahya  ( 932142815 )
     3. Nurun Ainun Rita Qur'ani  ( 932142915 )


JURUSAN TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) KEDIRI
TAHUN AJARAN 2015/2016



FILSAFAT YUNANI DAN CIRI-CIRINYA

A.              Filsafat Yunani
            Filsafat berasal dari perkataan yunani yaitu Philos dan Sophia yang berarti cinta kebijaksannaan atau  belajar. Lebih dari itu dapat diartikan cinta belajar pada umumnya termasuk dalam suatu ilmu yang kita sebut sekarang dengan filsafat. Untuk alasan itulah maka sering dikatakan bahwa filsafat adalah induk atau ratu ilmu pengetahuan. Filsafat dianggap sebagai induk ilmu pengetahuan karena pada mulanya sebagian besar ilmu yang berkembang dewasa ini berasal dari filsafat. Dan filsafat menjawab semua persoalan tentang hidup dan kehidupan yang kesimpulannya bersifat haqiqi. Ada filsafat manusia, ketuhanan, ekonomi, sosial, Pengetahuan, pendidikan dan lain-lain. Sehingga filsafat berperan sebagai induk dari ilmu pengtahuan.
            Kemudian pengertian filsafat menurut Soendang Siagian adalah cinta kepada kebijaksanaan. Untuk Menjadi bijaksana seseorang harus berusaha mendalami hakikat sesuatu. Dengan kata lain bahwa berfilsafat berarti berusaha untuk mengetahui sesuatu sedalam-dalamnya, baik mengenai hakikat adanya sesuatu, fungsinya, ciri-cirinya, kegunaanya, masalah-masalahnya dan pemecahan terhadap masalah-masalah tersebut.
Menurut Prof. Dr. Imam Barnadib, MM. Bahwa berfilsafat berasal dari bahasa Yunani yang merupakan rangkaian dua pengertian. Philare: cinta dan sophia: kebijakan. Jadi, dari uraian tentang filsafat yng ditinjau dari segi bahasanya dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah
1.                  Pengetahuan tentang kebijaksanaan
2.                  Mencari kebenaran
3.                  Pengetahuan tentang dasar-dasar prinsip.[1]
     Ketiga pengertian tersebut tidaklah hanya diperlukan oleh seorang filsuf umum saja. Tetapi juga diperlukan oleh setiap individu yang baik memiliki pemikiran terutama pendidik dan guru yang harus bersikap bijaksana. Diamati dari segi historis, diketahui bahwa kata filsafat pertama kali diperkenalkan oleh filsuf Yunani yang bernama Phytagoras ( 582-496 SM ). Kemudian pada 470-399, Socrates seorang filsuf dari kaum sophist menggunakan kata filsafat dengan makna yang diperjelas sebagai suatu kebijaksanaan dalam mengurangi lawan kehidupan.
            Uraian  singkat tentang pengertian filsafat tersebut di atas mempertegas bahwa filsafat secara harfiah diartikan sebagai upaya perenungannya dalam rangka memeperoleh sistem pengetahuan untuk mencapai hidup yang lebih berkualitas dan secara sederhana berfilsafat dapat juga diartikan atau dinyatakan sebagai proses berfikir secara benar dan secara tajam terkait segala sesuatu mulai dari kulit sampai akar permasalahan inti. Sejak dikemukakan pengertian dari filsafat, sampai saat ini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan, mengarah pada substansi makna filsafat itu sendiri.[2]

B. Ciri-ciri filsafat  Yunani :
1.      Metode berfikir logis atau masuk akal: atau rasional dan sistematis (urut)
2.    Cara penyelidikian terhadap sesuau peristiwa dan gejala-gejala alam sampai pada masalah sekecil-kecilnya. Filsafat ini memberikan hasil nyata dalam lapangan ilmu alam dan ilmu sosial
Para filsuf  Yunani:
a)    Socrates, dengan ajaranya tentang  ilmu kebijakan (filsafat etika) atau kesusilaan dengan logika sebagai dasar untuk membahasnya
b)       Plato, dengan ajaranya mengenai ilmu ketatanegaraan dan undang-undang
c)    Aristoteles, dengan ajaranya dalam bidang biologi dan filsafat sehingga ia sering disebut sebagai ahi biologi dan filsafat
d)       Hiprokates, dengan ajaranya menyangkut kode etik seorang dokter (sumpah seorang dokter)
e)      Pemikiran mereka sangat mempengaruhi dan berjasa bagi perkembangnan ilmu pengetahuan sampai masa kini yang berpengaruh pada segala bidang kehidupan.


[1] Hamdani Ihsan,  07

[2] Fuad Ihsan,  05.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar